Rabu, 01 Juni 2016

COCO PALM SURABAYA

Yeeeha alangkah senangnya hatiku ketika Icus ngirim capturan instagram @CocopalmSurabaya. Soalnya penasaran banget pengen liburan ke Bali trus nongkrong di cafe yang tempat duduknya bean bag warna-warni beralaskan pasir. 10 Januari akhirnya kami pergi kesana.
Coco Palm Surabaya.Melihat lokasi tempat makan ini, ehem butuh persiapan biaya x-tra nih. Hehehehe gak level gituuu (ketinggian). Ya dicoba ajalah, keluar sekian rupiah untuk kencan dengan Icus. Btw, bayar sendiri-sendiri lho yaaa. Itung-itung juga menghadiahkan diri sendiri setelah berperang melawan UAS wahahaha. kami berangkat dari rumah sekitar pukul dua siang. Sampai disana kami sempat kelewatan tempatnya hahahaha maklum bu, baru pertama kali kesana. Beruntunglah saya kencannya sama Icus yang super hafal jalanan se-Surabaya.
20150110_164824
FYI, saya sudah tau konsekuensi kalau datang siang hari, menjelang sorelah yaaa. Lokasi berpasirnya itu 75% terpapar sinar matahari. Kali pertama masuk, hehehe untung masih sepi jadi kebagian tempat di pasir-pasir *instingkucingmuncul. Icus minta tolong ke mas-masnya untuk memindahkan bean bag ke lokasi yang sedikit teduh. He did it! baik banget sih maaas. Dari awal sebelum berangkat, icus sudah aku peringatkan untuk menghindari pakaian berwarna gelap. Menyerap panas bo! Tapi tetep aja dipake.
Oh iyaaaa. Jadi ceritanya, ditengah perjalanan JeZa kehausan trus mampir ke Indomart. Tau minuman Good Day rasa Alpukat yang baru? Naaah Jeza beli itu! Karena ngerti minuman kek gitu nggak menghilangkan dahaga (cuma bikin kenyang) jadi Jeza beli Aqua botol ukuran kecil juga buat jaga-jaga kalau masih kurang. Brumm melanjutkan perjalanan ke Cocopalm. Setelah parkir, tas selempang, dan aqua botol yang masih ada isinya itu saya bawa turun dan masuk ke Cocopalm. Trus saya tinggal ke toilet. Pas keluar, tiba-tiba icus nenteng-nenteng Aqua botol sama kunci mobil saya. heh? u ngaps? rupanya ada mas-mas yang bilang kalau gaboleh bawa minuman dari luar. Baiklah… aqua botol itu telah berpindah ke tangan saya, kemudian saya melangkah mendekati bar. Disana saya izin nitipin aqua botol karena nyimpen air minum dalam kemasan di dalam mobil itu bahaya. Ketika kondisi di dalam mobil panas… zat plastik itu bisa mencemari air minum, kalau dikonsumsi bisa menyebabkan kanker. Sumpah nggak enak! saya pernah iseng nyoba minum air dalam kemasan ketika sudah berada di dalam mobil selama dua hari. yaiks! huwek! pahit! *donttrythisathome *trythisatschool
Setelah mendengar penjelasan, si masnya minta maaf sambil senyum-senyum manis. Ramah banget. Mereka kan memang menjalankan prosedur yaaak. Tapi disekitar kulihaaat -*nadalagu- nggak ada tulisan dilarang bawa makanan dan minuman dari luar. My bad maybe? Don’t worry mas aku akan mencoba hidangan di tempat ini… aku akan beli minumnya kok.
20150110_151057 20150110_151138 20150110_151214
Itu dia menunyaaaa. Hahaha waktu itu ada satu menu namanya Seafood Mac and Cheese Rp 45.000. Keterangannya makanan itu baked macaroni, hmm sejenis macaroni scootel kali ya tapi beda nama? Tadinya mau pesan itu, tapi si Icus lebih dulu mendeklarasikan ke masnya kalau dia menginginkannya. Baiklah…. sebagai penggemar pasta, saya pesan Spaghetti Liason Carbonara Rp 45.000
Untuk minuman, icus pesan Strawberry Smoothie lupa harganya, sekitar 30.000 mungkin ya. Kalau saya pesan Es teh rasa leci Rp 15.000 – 20.000 lupa harganya. Sesuai bayangan sayaaa.. ada potongan buahnya yes! hahahaha Rupanya harganya nggak terlalu mahal, masih bisa saya jangkau. Tapi memang sih ada beberapa menu yang memang harganya mahal untuk kantong saya.
20150110_152144 unggah (8) unggah (6)unggah (7)
 Penyajian makanannya nggak terlalu lama. Saya kira pesanan Icus sejenis macarono scootel yang disajikan dalam bentuk kotak. eh ternyata bukan. Nama di buku menu emang bukan macaroni scootel sih pantas aja beda penampilan hehehe. Carbonaranya enak! ya sama sih seperti carbonara di tempat lain. Bedanya, penyajian disini disertai entah itu bubuk susu atau apa. Teksturnya seperti koya soto hehehe. Teh lecinya enak, ya sesuai harapan saya ada buah lecinya hihihi. Untuk bagaimana rasa pesanan si Icus, saya masih nunggu balasan Line dari dia nih hehhe. maklum, sudah lama menunda posting:) Oh ya, karena lokasi makan ini terbuka, kami sempat menemui hewan peliharaan yang seliweran (baca: serangga)
 Nah sekarang kita lihat-lihat ruangannya yuk. Inilah penampakan tempat makan ‘berpasirnya’. Kalau nggak salah hitung, ada dua belas bean bag warna-warninya disini.
unggah (9)
unggah (11)
 unggah (1)unggah
Ini dia barnya. Bar ini ada di tengah-tengah antara dapur dan ruang makan yang menggunakan kursi.
unggah (10)
206004~3
Yihuu…. Kalau lagi nggak mood untuk duduk di pasir, nggak kebagian tempat, atau cuaca lagi nggak bersahabat, mereka punya tempat yang nggak berpasir. Disini tempatnya masih terbuka, saya belum pernah tau bagaimana suasana makan kalau malam hari.
unggah (3) unggah (2)
Disini ada satu dinding yang ‘berduri’. Hehehehe dinding ini dihiasi tanaman kaktus, kesukaannya Icus nih!
unggah (5)
Nah, sekarang bagian kamar mandi. Bersih banget kamar mandinya.
unggah (4)
20150110_150206
Sebelum mengakhiri postingan ini, saya mau mengomentari pelayanan. Kebanyakan waitress disini adalah laki-laki. Perempuan yang saya tahu ada dua. Semua mas-mas pelayan ramah banget! Ketika tau gerak-gerik kami mau foto, mereka langsung berinisiatif untuk menawarkan diri memotret kami. Mereka juga selalu bilang “Silahkan di cek dulu” ketika mengembalikan handphone/kamera kita. Semua mas-mas disini ramah dan humoris. Entah karena melayani perempuan atau apa, tapi mereka terlihat tulus dan baik. Waktu itu yang melayani kami namanya mas Gusti.
Nah, yang momen paling sebel yang saya dan Icus rasakan ketika, si Icus menanyakan password wifi yang nggak bisa konek ke pelayan perempuan. Dia kebetulan lewat, si Icus tanya baik-baik malah dijawab cuek “Oh, ya emang gitu mbak lagi bermasalah.” Sangat nggak memuaskan! Berbeda dengan mas pelayan yang berbadan chuuby. Dia mengantar potongan kertas bertuliskan  password wifi berbeda kepada Icus. Hal ini nggak hanya terjadi pada kami. Tasya, temen kuliah yang biasa nguliner barang saya juga merasakan. Dia pergi kesana bareng Puput kemarin (2 Februari). Karena saya sudah pernah kesana, dia cerita kalau pelayan perempuannya membantu dia foto hanya sekali, kemudian mengembalikan handphonenya dan cepat-cepat pergi.
Kenapa sih, mbak? Kami salah apa? Apa karena melayani sesama perempuan kalian tidak menampakkan kecantikan dan keramahan? Pak Al, manager Coco Palm yang saya kenal semoga membaca ini. Lokasi tempat makan Coco Palm seru banget, unik, lucu, nggak ada lagi di Surabaya. Menurut saya akan lebih banyak pelanggan perempuan yang datang kesini dengan alasan ‘tenpatnya lucu dan nyaman’ kemudian mereka akan sering berfoto. Saya dan beberapa teman perempuan saya dibuat sebel dengan sikap mbak-mbaknya. Tolong tegur mereka untuk lebih murah senyum. Karena, kalau mereka senyum dan ramah, kami juga akan ramah bahkan nyaman berlama-lama atau kembali lagi kesana.

Sumber : https://ruangkudapan.wordpress.com/2015/02/03/coco-palm/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar