Yeeeha alangkah senangnya hatiku ketika
Icus ngirim capturan instagram @CocopalmSurabaya. Soalnya penasaran
banget pengen liburan ke Bali trus nongkrong di cafe yang tempat
duduknya bean bag warna-warni beralaskan pasir. 10 Januari akhirnya kami
pergi kesana.
Coco Palm Surabaya.Melihat lokasi tempat
makan ini, ehem butuh persiapan biaya x-tra nih. Hehehehe gak level
gituuu (ketinggian). Ya dicoba ajalah, keluar sekian rupiah untuk kencan
dengan Icus. Btw, bayar sendiri-sendiri lho yaaa. Itung-itung juga
menghadiahkan diri sendiri setelah berperang melawan UAS wahahaha. kami
berangkat dari rumah sekitar pukul dua siang. Sampai disana kami sempat
kelewatan tempatnya hahahaha maklum bu, baru pertama kali kesana.
Beruntunglah saya kencannya sama Icus yang super hafal jalanan
se-Surabaya.
FYI, saya sudah tau konsekuensi kalau
datang siang hari, menjelang sorelah yaaa. Lokasi berpasirnya itu 75%
terpapar sinar matahari. Kali pertama masuk, hehehe untung masih sepi
jadi kebagian tempat di pasir-pasir *instingkucingmuncul. Icus minta
tolong ke mas-masnya untuk memindahkan bean bag ke lokasi yang sedikit
teduh. He did it! baik banget sih maaas. Dari awal sebelum berangkat,
icus sudah aku peringatkan untuk menghindari pakaian berwarna gelap.
Menyerap panas bo! Tapi tetep aja dipake.
Oh iyaaaa. Jadi ceritanya, ditengah
perjalanan JeZa kehausan trus mampir ke Indomart. Tau minuman Good Day
rasa Alpukat yang baru? Naaah Jeza beli itu! Karena ngerti minuman kek
gitu nggak menghilangkan dahaga (cuma bikin kenyang) jadi Jeza beli Aqua
botol ukuran kecil juga buat jaga-jaga kalau masih kurang. Brumm
melanjutkan perjalanan ke Cocopalm. Setelah parkir, tas selempang, dan
aqua botol yang masih ada isinya itu saya bawa turun dan masuk ke
Cocopalm. Trus saya tinggal ke toilet. Pas keluar, tiba-tiba icus
nenteng-nenteng Aqua botol sama kunci mobil saya. heh? u ngaps? rupanya
ada mas-mas yang bilang kalau gaboleh bawa minuman dari luar. Baiklah…
aqua botol itu telah berpindah ke tangan saya, kemudian saya melangkah
mendekati bar. Disana saya izin nitipin aqua botol karena nyimpen air
minum dalam kemasan di dalam mobil itu bahaya. Ketika kondisi di dalam
mobil panas… zat plastik itu bisa mencemari air minum, kalau dikonsumsi
bisa menyebabkan kanker. Sumpah nggak enak! saya pernah iseng nyoba
minum air dalam kemasan ketika sudah berada di dalam mobil selama dua
hari. yaiks! huwek! pahit! *donttrythisathome *trythisatschool
Setelah mendengar penjelasan, si masnya
minta maaf sambil senyum-senyum manis. Ramah banget. Mereka kan memang
menjalankan prosedur yaaak. Tapi disekitar kulihaaat -*nadalagu- nggak
ada tulisan dilarang bawa makanan dan minuman dari luar. My bad maybe?
Don’t worry mas aku akan mencoba hidangan di tempat ini… aku akan beli
minumnya kok.
Itu dia menunyaaaa. Hahaha waktu itu ada satu menu namanya Seafood Mac and Cheese Rp 45.000.
Keterangannya makanan itu baked macaroni, hmm sejenis macaroni scootel
kali ya tapi beda nama? Tadinya mau pesan itu, tapi si Icus lebih dulu
mendeklarasikan ke masnya kalau dia menginginkannya. Baiklah…. sebagai
penggemar pasta, saya pesan Spaghetti Liason Carbonara Rp 45.000
Untuk minuman, icus pesan Strawberry Smoothie lupa harganya, sekitar 30.000 mungkin ya. Kalau saya pesan Es teh rasa leci
Rp 15.000 – 20.000 lupa harganya. Sesuai bayangan sayaaa.. ada potongan
buahnya yes! hahahaha Rupanya harganya nggak terlalu mahal, masih bisa
saya jangkau. Tapi memang sih ada beberapa menu yang memang harganya
mahal untuk kantong saya.
Penyajian makanannya nggak terlalu lama.
Saya kira pesanan Icus sejenis macarono scootel yang disajikan dalam
bentuk kotak. eh ternyata bukan. Nama di buku menu emang bukan macaroni
scootel sih pantas aja beda penampilan hehehe. Carbonaranya enak! ya
sama sih seperti carbonara di tempat lain. Bedanya, penyajian disini
disertai entah itu bubuk susu atau apa. Teksturnya seperti koya soto
hehehe. Teh lecinya enak, ya sesuai harapan saya ada buah lecinya
hihihi. Untuk bagaimana rasa pesanan si Icus, saya masih nunggu balasan
Line dari dia nih hehhe. maklum, sudah lama menunda posting Oh ya, karena lokasi makan ini terbuka, kami sempat menemui hewan peliharaan yang seliweran (baca: serangga)
Nah sekarang kita lihat-lihat ruangannya
yuk. Inilah penampakan tempat makan ‘berpasirnya’. Kalau nggak salah
hitung, ada dua belas bean bag warna-warninya disini.
Ini dia barnya. Bar ini ada di tengah-tengah antara dapur dan ruang makan yang menggunakan kursi.
Yihuu…. Kalau lagi nggak mood untuk
duduk di pasir, nggak kebagian tempat, atau cuaca lagi nggak bersahabat,
mereka punya tempat yang nggak berpasir. Disini tempatnya masih
terbuka, saya belum pernah tau bagaimana suasana makan kalau malam hari.
Disini ada satu dinding yang ‘berduri’. Hehehehe dinding ini dihiasi tanaman kaktus, kesukaannya Icus nih!
Nah, sekarang bagian kamar mandi. Bersih banget kamar mandinya.
Sebelum mengakhiri postingan ini, saya
mau mengomentari pelayanan. Kebanyakan waitress disini adalah
laki-laki. Perempuan yang saya tahu ada dua. Semua mas-mas pelayan ramah
banget! Ketika tau gerak-gerik kami mau foto, mereka langsung
berinisiatif untuk menawarkan diri memotret kami. Mereka juga selalu
bilang “Silahkan di cek dulu” ketika mengembalikan handphone/kamera
kita. Semua mas-mas disini ramah dan humoris. Entah karena melayani
perempuan atau apa, tapi mereka terlihat tulus dan baik. Waktu itu yang
melayani kami namanya mas Gusti.
Nah, yang momen paling sebel yang saya dan
Icus rasakan ketika, si Icus menanyakan password wifi yang nggak bisa
konek ke pelayan perempuan. Dia kebetulan lewat, si Icus tanya baik-baik
malah dijawab cuek “Oh, ya emang gitu mbak lagi bermasalah.” Sangat
nggak memuaskan! Berbeda dengan mas pelayan yang berbadan chuuby. Dia
mengantar potongan kertas bertuliskan password wifi berbeda kepada
Icus. Hal ini nggak hanya terjadi pada kami. Tasya, temen kuliah yang
biasa nguliner barang saya juga merasakan. Dia pergi kesana bareng Puput
kemarin (2 Februari). Karena saya sudah pernah kesana, dia cerita kalau
pelayan perempuannya membantu dia foto hanya sekali, kemudian
mengembalikan handphonenya dan cepat-cepat pergi.
Kenapa sih, mbak? Kami salah apa? Apa
karena melayani sesama perempuan kalian tidak menampakkan kecantikan dan
keramahan? Pak Al, manager Coco Palm yang saya kenal semoga membaca
ini. Lokasi tempat makan Coco Palm seru banget, unik, lucu, nggak ada
lagi di Surabaya. Menurut saya akan lebih banyak pelanggan perempuan
yang datang kesini dengan alasan ‘tenpatnya lucu dan nyaman’ kemudian
mereka akan sering berfoto. Saya dan beberapa teman perempuan saya
dibuat sebel dengan sikap mbak-mbaknya. Tolong tegur mereka untuk lebih
murah senyum. Karena, kalau mereka senyum dan ramah, kami juga akan
ramah bahkan nyaman berlama-lama atau kembali lagi kesana.
Sumber : https://ruangkudapan.wordpress.com/2015/02/03/coco-palm/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar